BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Apa
Itu Agama ?
Agama
adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang
dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul
kehidupan atau alam semesta.
Sedangkan
menurut terminologi agama adalah suatu tata kepercayaan atas adanya yang Agung
diluar manusia, dan suatu tata penyembahan kepada yang Agung tersebut, serta
suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang Agung, hubungan
manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan Alam yang lain, sesuai
dengan tata kepercayaan dan tata penyembahan tersebut.
B.
Apa
Itu Remaja ?
Remaja
merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
umur 11 tahun sampai 21 tahun.
Menurut
psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
C.
Perbedaan
Remaja Zaman Dulu dan Zaman Sekarang
1.
KEPRIBADIAN DAN SOPAN SANTUN
Kepribadian
remaja dahulu dibandingkan dengan zaman sekarang sudah jauh berbeda. Begitupula
sopan santun, jika dulu remaja bicara kepada orang tua selalu sopan dan setiap
berjalan di depan orang tua selalu permisi. Beda dengan zaman sekarang yang
sudah tidak lagi membedakan semua itu. Bicara pada orang tua saja sudah
dianggap seperti temannya dan tak ada sopan santunnya.
2. PERCINTAAN
Dalam
hal percintaan remaja zaman dulu pada umumnya lebih takut untuk berpacaran.
Beda sekali dengan zaman sekarang yang sering sekali pacaran. Bahkan sering
berbuat yang tidak sewajarna dilakukan sebelum menikah. Kemudian jika biasanya
zaman dulu pacaran pakai surat-suratan dan selalu menunggu pihak lain untuk membalasnya.
Sekarang tiap jam hingga tiap menit handphone selalu dipegang, bahkan sejam aja
tidak sms bisa menimbulkan kecurigaan dan cekcok.
3. GAYA
HIDUP DAN PENAMPILAN
Untuk
gaya hidup serta penampilan jelas remaja sekarang lebih keren dibanding remaja
zaman dahulu. Namun penampilan yang keren ini kadang disalah artikan mulai dari
cewek menggunakan pakaian yang seksi dan dapat mengundang cowok tergoda. Hingga
gaya rambut dan pakaian pun terbalik. Buktinya sekarang banyak cowok yang suka panjangkan
rambutnya dan cewek suka memiliki rambut yang pendek.
4. PENDIDIKAN
Zaman
sekarang pendidikan semakin bagus pastinya remaja zaman sekarang lebih unggul.
Namun faktanya teryata dibuktikan bahwa remaja zaman dahulu lebih tekun
daripada zaman sekarang. Jadi remaja zaman sekarang terkadang tidak
memanfaatkan untuk mencari ilmu dan meningkatkan pendidikan meskipun fasilitas
pendidikan jelas jauh lebih gampang dan lengkap daripada dulu.
5. TEKNOLOGI
Semakin
modern zaman maka semakin maju pula perkembangan teknologi. Oleh karena itu
jika urusan teknologi remaja zaman sekarang jauh lebih menguasai daripada zaman
dahulu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kenapa
Remaja Perlu Pendidikan Agama ?
Karena remaja zaman
sekarang banyak yang masih belum mengenal tentang agamanya sendiri. Remaja
sekarang selalu menganggap kalau pergaulan, fasion, harta, uang dan pacaran
adalah hal yang utama dalam kehidupan. Padahal pandangan seperti itu yang
membuat remaja semakin terjerumus dalam perilaku menyimpang. Perlu bagi remaja
untuk mempelajari lebih dalam tentang agamanya sendiri supaya mereka bisa tahu
apa yang mereka lakukan itu adalah salah.
Remaja
sangat gampang sekali terpengaruh oleh hal-hal yang baru oleh sebab itu remaja
zaman sekarang harus selalu dikontrol dan diawasi dalam berbagai hal sepaya
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kita harus terus memberikkan ilmu-ilmu
agama yang benar yang sesuai dengan hadis-hadis.
B. Perilaku Remaja Pada Masa Kini
Ø Beberapa
perilaku negatif yang perlu diwaspadai pada masa remaja yaitu :
1. Suka
keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas
2. Bermalas-malasan
dan suka menunda pekerjaan
3. Ragu
dan cenderung bimbang menghadapi kehidupan
4. Sering
minder akan kemampuan dan potensi diri
5. Mementingkan
bermain dari pada belajar
6. Cenderung
mengabaikan kebiasaan baik
7. Pergaulan
bebas
Ø Akibat/dampak
negatif pergaulan remaja antara lain :
1. Menghancurkan
masa depan
2. Menghilangkan
rasa malu
3. Hilangnya
sikap menjaga diri dari dosa
4. Menjatuhkan
martabat dan kehormatan baik dihadapan Allah swt maupun sesama manusia
5. Hati
menjadi gelap dan tidak bersinar
6. Zina
adalah dosa besar yang dapat merusak hubungan silaturrahim, karena durhaka
kepada orang tua, dan berbuat zalim
7. Zina
dapat mengakibatkan penyakit HIV dan AIDS
C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Supaya Remaja
Tidak Terjerumus Kedalam Pergaulan Bebas ?
1. Keluarga
harus menjadi pengendali pergaulan remaja
2. Tidak
memakai busana yang dapat mengundang nafsu
3. Menghindari
berpacaran
4. Hindari
pornografi, karena dapat merusak pikiran
5. Hindari
minuman beralkohol dan narkoba
6. Jangan
mudah terbawa arus budaya barat yang cenderung hedonis dan materialistis
7. Mengikuti
kegiatan yang bermanfaat
D. Batas – Batas Pergaulan Antara Pria
dan Wanita Menurut Islam ?
1. Menjaga
pandangan mata, tidak melihat lain jenis yang berlebihan
2. Tidak
berdua-duaan pria dan wanita yang bukan makhram
3. Tidak
bersentuhan antara laki-laki dan perempuan
4. Tidak
berbaur antara pria dan wanita dalam satu tempat.
E. Teori Pergaulan Dalam Ajaran Islam
1. APA
YANG DIMAKSUD PERGAULAN
Pergaulan adalah satu cara seseorang
untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Karena orang tidak akan bisa hidup
sendirian, meraka hidup itu harus
bersosialisasi dengan baik dan benar. Dengan pergaulan yang pantas dengan
batas-batasan agamanya.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS. Al Hujurat [49]:13)
Munculnya
istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dalam peradaban umat manusia, perlu disadari bahwa tidak selamanya
perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat
membawa kepada kemunduran. Salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa
batas. Dalam surat An – Nur ayat 30 – 31.
“Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul”.
2. PERLUNYA
PERGAULAN
Tidak ada makhluk yang sama seratus
persen di dunia ini. Karena perbedaan, maka sangat wajar ketika nantinya dalam
bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun
tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya
sebagai wujud keagungan dan Kekuasaan-Nya.
Maka dari itu, janganlah perbedaan
menjadi penghalang kita untuk bergaul dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah
itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut
dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil,
tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Tak ada yang dapat
membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah
SWT.(QS.Al_Hujurat[49]:13)
Tak
dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan
banyak sedikit membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga
sebaliknya, ketika kita bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan
membawa kepada keburukan perilaku ( akhlakul majmumah).
F. Larangan Agama
1. LARANGAN
MENGHINA WANITA LAIN
Agama
islam sungguh melarang umatnya saling menghina. Sebab, hinaan akan membawa
dampak negative yang merugikan, jika salah seseorang menghina orang lain, orang
yang dihinaakan berbalas menghina sehingga terjadi permusuhan atau konflik. (Fatkhu Anas, 111 Pesan Pilihan Untuk
Muslimah, H.70)
2. LARANGAN
MENGGUNJING (NGERUMPI)
Sering
sekali dalam keseharian, sesame muslimah duduk-duduk santai sambil
berbincang-bincang. Mereka membicarakan apa saja mengenai
pernak-pernikkehidupanyang dialami. Kadang tak terasa, perbincangan itu mulai
menyinggung orang lain. Inilah perbuatan buruk yang sering melanda muslimah. Perbuatan
ini sudah semestinya harus dijauhi, sebab agama islam melarang menggunjing orang
lain atau ghibah. (Ibid, H.72)
3. LARANGAN MENYANBUNG RAMBUT
Islam
melarang seorang wanita berhias secara berlebihan. Salah satunya adalah berhias
dengan menyambung rambut atau minta disambungkan rambutnya. Larangan ini
didasarkan pada hadist “Rasulullah saw melaknat perempuan yang menyambung
rambut atau yang minta disambungkan rambutnya.” (H.R. Bukhari) (Ibid, H.74)
4. LARANGAN
MEMUKUL PIPI , MEROBEK PAKAIAN, DAN MENGGUNDULI RAMBUT
Selain
meratap, kebiasan lain dari wanita ketika ditimpa musibah adalah memukul pipi,
merobek pakaian, atau menggunduli rambut. Wanita dengan garangnya memukul
pipinya tanpa peduli rasa sakit. Juga merobek-robek pakaiannya tanpa peduli
kondisi sekitarnya. Parahnya lagi, ia juga tega menggunduli rambutnya. Hal-hal
yang demikian juga dilarang oleh Rasulullah saw.
Abdullah
bin Mas’ud r.a. berkata bahwa Nabi saw bersabda, “Bukan umatku siapa yang
memukul-mekul pipi, merobek pakaian, dan memanggil dengan panggilan jahiliah.” (H.R. Bukhari dan Muslim) (Ibid, H.77)
5. LARANGAN
MEMBANTU WANITA LAIN UNTUK MENANGIS
Salah
satu bentuk solidaritas kam perempuan ketika sesame mereka ada yang tertimpa
musibah adalah dengan berbelasungkawa dan memberi nasehat srta semangat agar
tetap bersabar. Namun ada bentuk solidaritas yang dilarang oleh Rasulullah saw
yaitu membanu wanita lain untuk menangis. Banyak hadist yang menjelaskan
larangan ini.
Ummu
Salamah r.ha. mengatakan bahwa ketika Abu Salamah meninggal ia berkata,
“Terasing di tanah asing, Aku harus menangisinya untuk mengungkapkannya.” Ketika
aku sudah bersiap untuk menangisi Abu Salamah, tiba-tiba datang seorang
perempuan dari gunung ingin membantuku untuk menangis. Namun Rasululllah saw
menghadangnya dan berkata, “Apakah engkau ingin memasukan setan kerumah Allah
yang Allah SWT Telah mengusirnya keluar darinya.” Beliau mengatakan dua kali.
Maka, aku pun menahan tangisanku sehingga aku tidak jadi menangis. (H.R. Muslim) (Ibid, H.79)
6. LARANGAN
MENYERUPAI LAKI-LAKI
Allah
swt menjadikan laki-laki dan wanita memiliki tabiat yang berbeda-beda. Kaum
laki-laki memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kaum wanita, bigitu
juga kaum wanita memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki kaum laki-laki.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga saling melengkapi.
Agama
islam melarang kaum laki-laki yang bertabiat seperti wanita begitupun kaum
wanita yang bertabiat seperti laki-laki, baik dari segi gaya, gerak, pakaian,
cara bicara, cara berjalan, maupun tabiat strategis, seperti enggan hamil bagi
wanita.
Sahabat
ali r.a. pernah berkata, “Rasulullah saw pernah melarang aku memakai cincin
emas dan pakaian sutra dan pakaian yang dicelup (diwenter) dengan ashfar (sumba
kuning yang biasa digunakan menyumba baju perempuan)”. (H.R. Thabrani) (Ibid, H.80)
7. LARANGAN
BERHIAS SECARA BERLEBIHAN
Berhias
merupakan fitrah perempuan. Berhias dengan menggunakan pakaian yang indah,
maupun memakai perhiasan yang wajar, tidaklah dilarang didalam islam. Selama
tdak menampakkan aurat, atau membuat orang lain melihatnya dengan syahwat maka
takmengapa berhias. Allah swt berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya kami
telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S. Al-a’raf[7]:26) (Ibid, H.81)
G. Hukum Menyerupai Lawan Jenis
Nabi
bersabda, “Allah melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan kaum wanita
yang menyerupai kau lelaki.” Wanita yang memakai celana dan baju laki-laki
berarti telah menyerupai laki-laki.
Jika
ia memakai celana dan tidak menutupinya dengan pakaian lain diatasnya berarti
telah menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya yang bisa menimbulkan fitnah. Seorang
wanita mukminah harus menjauhinya sekalipun dihadapan mahram dan kerabat
wanitanya.
Memakai
celana tanpa hijab, sekalipun menutup seluruh kulit wanita, bertentangan dengan
sifat malu. Apalagi jika celana tersebut ketat. Akhir-akhir ini marak tren
celana yang jika pemakainya duduk, aurat belakangnya akan kelihatan. (Usth. Badriyah, dr. Samihah, Yuk
Sempurnakan Hijab!, H.81)
Dari
Abu Hurairah ia berkata, “Abu Bakar mengutusku memberikan pengumuman kepada
kaum muslimin pada hari Nahr (kurban) di Mina bahwa setelah tahun ini orang
musyrik tidak boleh melaksanakan haji dan orang yang telanjang tidak boleh lagi
melakukan wakaf.”
H. Ketika Jilbab Mempercantik Raga dan
Jiwa
Jika
mengamati sejarah pakaian, akan kita temukan bahwa didalam al-quran, permulaan
digunakan pakaian dapat kita lihat ketika Allah mengisahkan sejarah turunya
Adam dan Hawa dari surga. Dikisahkan, setelah Adam dan Hawa memakan buah
terlarangyang kita kenal sebagai Quldi, Adam dan hawa tiba-tiba tak berbusana.
Dalam
al-quran surat Al-Araf ayat 20 menjelaskan peristiwa ketika Adam dan Hawa
berada disurga : Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
metampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan
berkata, “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya
kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal
(dalam surga).” (QS. Al-A’raf: 20)
Aurat
merupakan anggota badan yang harus ditutupi seorang muslim atau muslimah. Lalu
yang menjadi masalah sesungguhnya bukanlah wajib tidaknya menutup aurat. Karena
pala ulama telah bersepakat menyangkut kewajiban berpakaian yang bisa menutup
aurat. Yang menjadi pendebatan hingga kini justru terletak pada perbedaan
pendapat tentang batasan aurat itu.
Salah
satu sebab perbedaan ini adalah perbedaan penafsiran mereka tentang maksud
firman Allah dalam surat An-Nur ayat 31:
“Katakanlah pada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya
dan kemaluannya, dan janganlah mereka metampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah metampakkan perhiasanya kecuali kepada suami mereka,
atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau sudara-saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka,atau wanita-wanita islam, atau buda-budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah
mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung.’” (Aisyah Christy, Ya
Allah, Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah, H.60-63)
“Dalam
agama Islam, jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslim perempuan untuk
menutup aurat. Jilbab dapat menjadi tolak ukur tingkat relijiusitas kaum hawa.
Tetapi pada perkembangannya, jilbab memiliki ideologi modernisasi yang
tersembunyi. Pertama, jilbab sebagai trend fashion. Jilbab seringkali digunakan
pada moment-moment tertentu seperti pernikahan, pengajian, arisan,dll. Kedua,
jilbab sebagai praktik konsumtif. Berbagai ragam model jilbab ditawarkan dari
mulai peragaan busana muslim sampai butik khusus jilbab dijual di mall. Ketiga,
jilbab sebagai personal symbol. Jilbab dapat menunjukkan kelas sosial tertentu.”
(Gaya Hidup Baru Kaum Hawa,2011,H,1)
“Hai
Nabi, apabila datang kepadamu perempuan – perempuan yang beriman untuk
mengadakan baiat (janji setia) bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu
pun denngan Allah SWT, tidak akan mencuri, tidak akan berjinah, tidak akan
membunuh anak – anaknya, tidak akan membuat dosa yang mereka ada adakan antara
tangan dan kaki mereka, serta tidak akan mendurhakai mu dalam urusan yang baik.
Maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk
mereka. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (Al – Mumtahanah : 12) (Wanita Mngapa
Merosot Akhlak,H.17)
BAB
III
KESIMPULAN
Agama
adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.
Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk
menjelaskan makna hidup dan menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta.
Remaja
merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
umur 11 tahun sampai 21 tahun. Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode
transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada
usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun.
Pergaulan
adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Karena
orang tidak akan bisa hidup sendirian, meraka hidup itu harus bersosialisasi dengan baik dan benar.
Dengan pergaulan yang pantas dengan batas-batasan agamanya.
Jadi
Wanita, Agama dan Pergaulannya sangat erat terkait pada zaman sekarang. Karena
zaman globalisasi saat ini harus selalu di tanamkan jiwa dan raga tentang
agamanya masing-masing, supaya bisa menjadi seseorang yang berguna bagi orang
lain dan bermanfaat untuk semua orang dengan sebaik-baiknya.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
ü
Google.8desember2014.http://www.jemberonline.com/index.php/perspektif/prof-dr-h-abd-halim-soebahar-ma/2396-pendidikan-agama-bagi-remaja
ü Google.8desember2014.http://www.slideshare.net/bakhladeveayas/pengaruh-pendidikan-islam-terhadap-tingkah-laku-remaja
ü Anas, Fatkhul.2014.111 Pesan Pilihan Untuk Muslimah.Jogyakarta:Citra
Risalah
ü Christy, Aisyah.2011.Ya Allah, Bimbing Hamba Menjadi Wanita
Salehah.Jakarta:PT Elex Media Komputindo
ü Badriyan, Usth, dr. Samihah.2014.Yuk, Sempurnakan Hijab.Solo:Aisar
Publishing
ü Google scholar.12desember2014. http://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=alGzyxueRYcC&oi=fnd&pg=PA5&dq=kaidah+wanita&ots=g8j8PlRu4z&sig=2zJJ5SyLf3TikMwvM0RLx03sX5Q&redir_esc=y#v=onepage&q=kaidah%20wanita&f=false
Tidak ada komentar:
Posting Komentar